DIBALIK FITNAH KASIH BERSEMI
Naskah karya : Joe Awan
Al-kisah,
tersebutlah sebuah kampung yang Berna haur kuning di negeri antah berantah.
Aminah gadis desa putri pembakal ijam jatuh hati dengan seorang pemuda bernama
Haidir. Namun seorang pemuda lain yang bernama Muhtar tidak rela menerima
kenyataan itu sebab dia terpaut hati dengan aminah. Maka disusun oleh muhtar
dan kawan-kawannya sebuah siasat licik yang mengakibatkan terhasutnya pembakal
ijam oleh fitnah. Sungguh situasi yang sangat gawat sebab siasat licik itu
mengakibatkan terancamnya nyawa haidir. Selamat kah nyawa haidir dari petaka siasat
licik tersebut? Akankah cinta kasih Aminah berakhir dengan kebahagiaan?
Babak
1
DISUATU
TEMPAT TERKUMPULLAH MUHTAR. IHAT, DAN JABUL, MEREKA SEDANG TERLIBAT SUATU
PEMBICARAAN
MUHTA : Dasar acan hangit !
Nangka buruk!
IHAT : Nyiur gumpa ! Liur basi !
........2x
JABUL : Bawa baduduk dulu muhtar, pusing
aku melihat kamu, bolak balik bolak balik seperti ikan dalam aquarium. Mulai
tadi acah hangit, nangka buruk, nyiur gumpa, liur basi yang diingat.
MUHTAR : Dasar acan hangit !........ (IHAT)
JABUL : Kenapa emangnya asal masalahnya
yang bikin kamu pusang seperti itu ?
MUHTAR : Jabul ! Kamu pernahlah melihat aku
pusang seperti ini. Dikampung haur kuning ini sampai kampung sebelah, adalah
yang berani dengan aku, Muhtar anak malik Engot
JABUL : Kadad
IHAT : Iya betol, tidak ada. Hanya
kamu yang paling jagau dsini.
Muhtar : Hati aku panas betul
Bul ai, Hat ai. Masalahnya kemaren aminah.........
JABUL : Oooh,,, aminah, Anak Lurah ijam
itu masalahnya. Tar, ! Kamu tenang-tenang aja Aminah itu tidak akan gugur
ketangan orang lain. Kamu itu gagah jagoan, banyak punya uang. Tidak ada pemuda
yang berani datang dengan aminah. Jangankan melamar, mengikuti dia aja tidak
berani. Kamu tidak perlu memikirkan Aminah. Tenang aja........
MUHTAR : Tenang-tenang kalau aku tenang-tenang
haja, terpegang tahi larut. Ikam tahu lah Jabul, Ihat, semalan di muka rumah
Haji Sofya, Aminat saling melirik, senyum dengan haidir.
IHAT : Haidir ? Anak Aman Zaini yang
baru bulik menuntut ilmu iktu kah?
MUHTAR : Adakah yamh lain lagi bernama haidirS
JABUL : Misalkan Aminah ikut melawani
senyum haidir dasar gawat masalahnya kamu dapat saingan tar ai
MUHTAR : Dasar acan hangit ! ......... Aku
dari dulu sudah mengareti aminah sampai wayah ini tidak pernah lagi dapat
senyumnya. Dilihatinya aja gin tidak. Orangnya tunduk terus didepan laki-laki.
Ini dengan haidir saling melawan.
IHAT : iya betuul,,, maka melawani,
sikatkah Tar??? Kamu tidak usah ikut dulu tar< Jabul aja yang menghadapinya.
JABUL : Bah sekali ngomong ikam ini, aku
yang disuruh, Tapi bisa juga tar.
Itulah contoh penggalan Naskah teater, semoga bermanfaat dan terinspirasi di jadikan sebagai bahan contoh untuk keperluan lain.
Terimakasih
Salam Teater.....
EmoticonEmoticon